Ditunjukan
Untuk Memenuhi Mata Kuliah PAPLC (A)
Menjelaskan
Konsep Hidrologi
Kelompok
3
Program
D4 – Tingkat 2
Nama
Anggota:
1. Aji
Pratama Putra
2.
Devi Arriviani
3.
Fiola Fitra Helisa
4.
Rahmalia Herwindani
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
JAKARTA II
JALAN HANG JEBAT III/F3 KEBAYORAN
BARU JAKARTA SELATAN
TLP. 021-7397641,7397643 Fax. 62
(021) 7397769
Web : www.poltekkesjkt2.ac.id
Siklus Hidrologi/Air
Siklus air atau siklus
hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi
tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh
sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju
(sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi
dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian
diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah,
siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
· Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di
laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa
(atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada
keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
· Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air
bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan
menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat
bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
· Air Permukaan - Air bergerak di atas
permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan
makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran
permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai
bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air
permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang
tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul
dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di
daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk
sistem Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan
relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Tempat terbesar terjadi
di laut.
Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Air :
·
Siklus
Pendek / Siklus Kecil
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena
panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut
·
Siklus
Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena
panas matahari
2. Terjadi evaporasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
·
Siklus
Panjang / Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena
panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal
es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan
kemudian ke laut
Air di Alam
Air di alam sebagian besar adalah air
laut. Lebih dari 97% berupa air laut sedangkan sisanya terdapat didaratan dan
di atmosfer. Dari 3% air yang terdapat didaratan dan atmosfer tersebut hanya
30% yang dapat dimanfaatkan, sedang 70% tidak dapat di manfaatkan karena berupa
glacier dan es. Dari 30% yang dapat dimanfaatkan tersebut berupa air sungai,
danau, air tanah dan air atmosfer. Bila air laut tidak diikutkan maka urutan
resevoir air dalam volume dari yang terbanyak ke volume rendah adalah
·
Es kutub
·
Air Tanah
·
Air danau/sungai
·
Air atmosfer
Es
kutub merupakan persediaan air yang paling banyak tetapi tidak bisa dimanfaatkan
karena lokasinya yang sangat jauh dari yang membuthkan sehingga kesulitan
teknis dalam transportasi dan memerlukan biaya yang besar.
Air
tanah volumenya jauh lebih besar dengan air danau dan air sungai bersama-sama
sebagai resevoir. Daya tampungnya pada musim penghujan sanga besar untuk
kemudian di lepaskan kembali pada musim kemarau, sehingga dengan demikian
memegang peranan sanga penting dalam mengatur keseimbangan air daam tanah.
Akibat diambilnya air tanah secara berlebihan adalah berkurangnya persediaan
air tanah dan bisa terjadi intrusi air laut.
Air
danau adalah merupakan resevoir air urutan ketiga. Pada mulanya kota dan daerah
permukiman dibangun disepanjang sungai/sekitar danau dimana penduduk dengan
mudah memperoleh air guna keperluan irigasi dsb.
Air
atmosfer Semua air yang berada dilingkungan kita pada saatnya akan ikut serta pada
proses siklus hidrologi. Dengan demikian didalam atmosfer selalu dapat uap air
dalam segala bentuknya.
Macam-macam sumber air
Sumber air bermacam-macam, ada tiga sumber air yang paling banyak
ditemukan, yakni air hujan, air permukaan, dan air tanah.
1. Air
Permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada
umumnya air permukaan ini mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya
oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, dan sebagainya. Air permukaan dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu : (1). Perairan tergenang,
dan (2). Badan air mengalir.
2. Air Tanah
Air tanah merupakan air yang berada di bawah
permukaan air tanah. Air tanah merupakan sumber utama, tapi bukan satu-satunya
sumber air minum. Maka kelayakan air tanah tersebut menjadi persoalan utama. Air tanah adalah air
yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari
tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas/ kualitasnya
sama dengan keadaan air dalam (Totok Sutrisno, 2004).
Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan PLP departemen Kesehatan
Republik Indonesia (1997), mata air/ air tanah adalah air yang berada di dalam
tanah untuk memperolehnya dengan cara menggali/ dibor atau secara alamiah keluar
ke permukaan tanah (mata air).
Pada dasarnya, air tanah dapat berasal dari air hujan, baik melalui
proses infiltrasi secara langsung maupun tidak langsung dari ais sungai, danau
rawa, dan genangan air lainnya. Pada saat infiltrasi kedalam tanah, air permukaan
mengalami kontak dengan mineral-mineral yang terdapat didalam tanah dan
melarutkannya, sehingga kualitas air mengalami perubahan karena terjadi reaksi
kimia. Kadar oksigen yang masuk ke dalam tanah menurun, digantikan oleh
karbondioksida yang berasal dari proses biologis, yaitu dekomposisi bahan
organik yang terlarut dalam air tanah.
Menurut Totok Sutrisno (2004) air tanah terbagi
atas :
1. Air tanah dangkal
Terjadi karena daya proses peresapan air tanah.
Lumpur akan tertahan , demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air
tanah akan jernih, tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang
terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia
tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah disini berfungsi sebagai
penyaring. Air tanah dangkal ini terdapat pada kedalaman 15,00 m. Sebagai sumur
air minum, air tanah ini ditinjau dari segi kualitas agak baik. Kuantitas
kurang cukup dan tergantung pada musim.
2. Air tanah dalam
Air tanah dalam terdapat setelah lapis rapat yang
pertama. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Kualitas
dari air tanah dalam lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih
sempurna dan bebas dari bakteri.
3. Mata air
Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya
kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak
terpengaruh oleh musim dan kuantitas/ kualitasnya sama dengan keadaan air
dalam.
Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan
PLP departemen Kesehatan Republik Indonesia (1997:6) mata air/ air tanah adalah
air yang berada di dalam tanah untuk memperolehnya dengan cara menggali/ dibor
atau secara alamiah keluar ke permukaan tanah (mata air).
4. Air Hujan
Hujan terjadi karena penguapan, terutama air
pemukaan laut yang naik ke atmosfer dan mengalami pendinginan kemudian jatuh
kepermukaan bumi. Proses penguapan tersebut terus berlangsung., misalnya pada
saat butiran hujan jatuh ke permukaan bumi, sebagian akan menguap sebelum
mencapai permukaan bumi.
Sebagian akan tertahan tanaman-tanaman dan oleh
matahari diuapkan kembali ke atmosfer. Air hujan yang sampai di permukaan bumi,
akan mengisi cekungan, kubangan dipermukaan bumidan sebagian akan mengalir pada
permukaan bumi (Benyamin, 1997).
Sumber air di bawah permukaan bumi
1. Wujud di bawah tanah terutama di kawasan
akuifer dan zona kedap
2. akuifer adalah kawasan formasi geologi bawah
permukaan bumi yang menampung air
3. air bumi berada di lapirsan hidrosfer
Jenis sumber air
Berdasarkan Letak
1.
Air
Angkasa
2.
Air
Permukaan
3.
Air
Tanah
Berdasarkan terjadinya
1.
Sumber
air alami
2.
Sumber
air buatan
Air Angkasa
Air
yang merupakan hasil dari proses
penyubliman awan atau uap air
Karakteristik :
• Bersifat soft water
• Bakteriologisnya lebih bagus tergantung pada
tempat penampungan.
• Melarutkan Unsur yang terlarut di udara.antara lain : O2, CO2,
N2, debu dan mineral lainnya
• Kontak dgn CO2 H2CO3 (Hujan Asam) Kontak dengan SO2 H2SO4 (Korosif) Kontak dengan N2O5 H2NO4 (Korosif)
• Besarnya curah hujan merupakan patokan utama
dalam perencanaan penyediaan air bersih
Contoh : Air Hujan
Air Hujan
• Air hujan dapat ditampung kemudian dijadikan
air minum. Tetapi air hujan ini tidak mengandung kalsium.
• Oleh karena itu agar dapat dijadikan air minum
yang sehat perlu ditambahkan kalsium didalamnya.
Air Permukaan
Air
yang Berada diatas permukaan tanah
Karakteristik :
•
Hard
water
•
Cukup
Mengandung mineral
•
Air
keruh dan kotor
•
Tempat
perkembangbiakan MH
•
Dipengaruhi
daerah yang dilewatinya
•
Mudah
terkontaminasi oleh aktifitas makhluk hidup
Contoh
: Air Sungai, Danau, Waduk, rawa, dll
Air Sungai dan Danau
• Menurut asalnya sebagian dari air sungai dan
air danau ini juga dari air hujan yang mengalir melalui saluran-saluran ke
dalam sungai atau danau ini.
• Kedua sumber air ini sering juga disebut air
permukaan.
• Oleh karena air sungai dan danau ini sudah
terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam kotoran maka bila akan
dijadikan air minum harus diolah terlebih dahulu.
Air Tanah
Air
yang Berada di Bawah Permukaan Tanah
Karakteristik :
• Hard water
• Mengandung Banyak mineral
• Kualitas fisik dan biologis lebih baik karena
sudah mengalami penyaringan alamiah
• Dipengaruhi Kondisi geologis
Contoh : Air Sumur, mata air
Mata Air
• Air yang keluar dari mata air ini berasal dari
air tanah yang muncul secara alamiah.
• Oleh karena itu air dari mata air ini bila
belum tercemar oleh kotoran sudah dapat dijadikan air minum langsung.
• Tetapi karena kita belum yakin apakah betul
belum tercemar maka alangkah baiknya air tersebut direbus dahulu sebelum
diminum.
Air Sumur Dangkal
• Air ini keluar dari dalam tanah maka juga
disebut air tanah.
• Air berasal dari lapisan air didalam tanah
yang dangkal.
• Dalamnya lapisan air ini dari permukaan tanah
dari tempat yang satu ke yang lain berbeda-beda.
• Biasanya berkisar antara 5 sampai dengan 15
meter dari permukaan tanah.
• Air sumur pompa dangkal ini belum begitu sehat
karena kontaminasi kotoran dari permukaan tanah masih ada. Oleh karena itu
perlu direbus dahulu sebelum diminum.
Air Sumur Dalam
• Air ini berasal dari lapisan air kedua didalam
tanah.
• Dalamnya dari permukaan tanah biasanya diatas
15 meter
• Oleh karena itu sebagaian besar air sumur
dalam ini sudah cukup sehat untuk dijadikan air minum yang langsung (tanpa
melalui proses pengolahan).
Sumber :
Wikipedia.com
Peaper dan Makalah Tugas di Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II, Jurusan Kesehatan Lingkungan
0 komentar:
Posting Komentar